d3 kebidanan bisa melanjutkan kemana

PROGRAMALIH JENIS : D3 KE S1 KEBIDANAN UNAIR Hallo, buat teman-teman yang sedang mencari informasi ingin melanjutkan Pendidikan Bidan kemana atau yang justru sebentar lagi akan keluar dari masa putih abu-abu dan mau menjadi tenaga kesehatan especially bidan. maksudnyaente yang dari d3 bisa lanjut ke s1 tanpa perlu kuliah lagi selama 4tahun (standar untuk s1 ya gan), trus jurusannya linier gan, kaya ane misalnya dulu ane lulusan d3 analis kesehatan lanjutnya ke s1 ilmu kesehatan masyarakat, atau d3 sekretaris ke s1 manajemen gitu,,nah kalo ane lanjutnya ke s1 manajemen ya kagak boleh gan soalnye lowongancaregiver ke Jepang untuk lulusan keperawatan/kebidanan tanpa biaya perekrutan, tanpa pemotongan gaji dan 100% kepastian diterima di perusahaan Jadiuntuk melanjutkan ke S1 ada beberapa Pilihan, yaitu: a. Melanjutkan D3 Ke S1 Program Studi yang sama Contohnya adalah melanjutkan dari D3 Akuntansi ke S1 Akuntansi atau melanjutkan dari D3 Kuangan ke S1 Keuangan maka Beban Studi 52 sks dalam 3 semester dalam waktu 1,5 tahun. b. Melanjutkan D3 Ke S1 Program Studi yang hampir sama (serumpun) LulusanSMK dengan jurusan ini dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi negeri dengan program studi D3 Penyiaran atau S1 Ilmu Komunikasi. Prospek Kerja Lulusan Broadcasting Lulusan program studi ini bisa bekerja di dunia pertelevisian dan radio, sebagai jurnalis, tim kreatif, reporter, produser, script writer , sutradara, camera person Freut Mich Deine Bekanntschaft Zu Machen. Perbedaan D4 Kebidanan dengan S1 Bidan Mungkin banyak pertanyaan tentang ini, terutama untuk pendidikan bidan yang sekarang ini masih ada D4 Kebidanan dan juga S1 Pendidikan Bidan. Terutama bagi yang sudah lulus D3 Kebidanan dan mau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Awalnya saya juga bingung dengan keduanya, disini saya ingin mencoba untuk sharing apa yang saya dapat tentang D4 dan S1 ini. Semoga bermanfaat J Perbedaan yang teramat jelas adalah jenisnya. D3/D4 Diploma masuk ke dalam vokasi sedangkan S1/S2 Sarjana adalah sarjana . “ tapi kok lulusannya D4 title nya tetap sarjana ?” iya, title nya lulusan D4 adalah sarjana sains terapan dan aq juga baru tau kalo lulusan D4 lainnya selain bidan juga menggunakan title yang sama. Berbeda dengan lulusan S1 yang disesuaikan dengan nama keilmuan yang diambil, misalnya S1 Pendidikan Bidan yang title nya adalah Sarjana Kebidanan ; S1 Ekonomi yang title nya Sarjana Ekonomi SE atau juga S1 Keperawatan yang title nya Sarjana keperawatan dsb. “ Kuliahnya kok lebih lama yang S1 ya?” iya nih lebih lama, kalau transfer dari D3 ke D4 hanya menghabiskan waktu satu tahun dan materi yang diterima adalah sesuai dengan ilmu terapan yang diambil, misalnya D4 pendidik, maka materi yang diterima adalah cara mendidik sedangkan kalau melanjutkan ke S1, rata-rata waktu yang dihabiskan adalah 1,5 tahun termasuk transfer dari D3 ke S1 Bidan dan materi yang diajarkan adalah mendalami keilmuan jurusan. FYI, S1 Pendidikan bidan selain mahasiswa mendalami tentang ilmu kebidanan 1,5 tahun juga mengikuti profesi, lamanya 1 tahun kalau di Unair, wajib diambil. “ kalau mengambil D4 pendidik Bidan bisa langsung ngajar ya?” Menurut UU no 14 tahun 2005, pendidikan terakhir untuk pengajar adalah S2. Banyak teman saya yang sudah lulus D4 melanjutkan sekolah lagi ke S2 agar bisa menjadi dosen karena kalau masih D4 katanya belum bisa mengajar, tapi kembali lagi ke kebijakan kampus. “ katanya kalau mau jd dosen harus linier ya? S2 linier itu seperti apa? Kalau sudah terlanjur mengambil D4 bidan, trus lanjutnya kemana? ” linier itu yang sejurusan. Kalau sebelumnya mengambil D3 kebidanan, bisa melanjutkan ke D4 atau S1 kebidanan ataupun Kesmas yang Kespro *. Kalo udah punya title Sarjana Sains Terapan? S2 yang diambil yang linier adalah S2 sains Terapan. Tenaangg..... udah ada kok di UNDIP. Beda ya S2 Sains Terapan dengan S2 Kebidanan? iya beda. Berarti S2 Kebidanan UNPAD-UB dinyatakan linier kalau yang melanjutkan kesana adalah lulusan S1 Kebidanan? yup, seharusnya seperti itu. “ tapi kok bisa D4 masuk S2 Kebidanan di UNPAD? ” pertanyaan ini juga muncul dalam pikiran saya. memang bisa tapi sebenarnya bukan selinier dan setelah saya membuka website-nya UNPAD, ternyata syarat masuk untuk menjadi mahasiswa S2 bidan di UNPAD adalah lulusan D4. Berbedda dengan syarat masuk pendidikan S2 bidan di UB yaitu lulusan S1 bidan. Seperti postingan sebelumnya, kesimpulannya adalah kebijakan kembali pada masing-masing institusi. “ sebaiknya saya lanjut kemana? S1 atau D4 Kebidanan? ” kalau ingin lebih aman, lebih baik melanjutkan ke S1 kebidanan bukan promosi lhoo karena setau saya, sekarang ini pendidikan D4 di Jawa Timur hanya dibuka untuk lulusan SMA. Jadi ada kemungkinan akan ada perubahan. Walaupun begitu,di daerah selain di Jatim masih membuka pendaftaran untuk transfer dari D3. Itu artinya, masih belum ada larangan untuk melanjutkan pendidikan dari D3 ke D4 Kebidanan. Kalau ingin tetap masuk D4, saran saya adalah tetap memilih kampus dengan akreditasi yang baik. Usahakan mencari D4 dengan akreditasi minimal B. *untuk Kespro, saya masih belum tau untuk saat ini apakah termasuk selinier atau tidak. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan, semoga membantu dan bermanfaat yaa.. Sumber Lystia Aina Firda Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Ditjen Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud mendorong dilakukannya pengembangan atau upgrading Diploma 3 D3 untuk menjadi Sarjana Terapan D4. Tetapi dengan catatan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh prodi jenjang D3 sebelum melakukan Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan, hal pertama yang perlu ditekankan adanya keterlibatan Dunia Usaha dan Dunia Industri DUDI. Selanjutnya adanya evaluasi di tubuh D3 itu sendiri. Baca juga Lowongan Kerja Wings Group untuk Lulusan SMA/SMK, D3 dan S1-S2 "Jadi bikin D4 itu nanti bersama dengan industri. Mengembangkan D4 tidak dari nol, yaitu dengan cara mengevaluasi dan meng-upgrade D3 menjadi D4, jadi effort tidak seberat membuat prodi baru, tetapi lakukan bersama dengan industri," kata Wikan dilansir dari laman resmi Kemendikbud. Pendidikan Tinggi Vokasi PTV harus memiliki Program D3 terakreditasi minimal peringkat B atau baik sekali serta memiliki kebutuhan dunia usaha dan dunia industri DUDI. Selain itu, PTV juga wajib memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Ditjen Diksi, seperti mempersiapkan kerja sama dengan DUDI, mempersiapkan sumber daya manusia SDM yang mumpuni, kurikulum yang kolaboratif dengan DUDI. Kemudian, harus ada regulasi akademik yang mendukung. Peningkatan D3 menjadi sarjana terapan bersifat opsional tidak wajib dan disesuaikan dengan kebutuhan link and supermatch dengan DUDI. Baca juga Dibuka, Magang Bakti BCA 2021 untuk Lulusan SMA/SMK-D3 Wikan mengatakan, ada skema taut suai link and match 8 + i. “Di antaranya mencakup kurikulum yang disusun bersama dan berstandar DUDI mulai dari sertifikasi kompetensi guru, dosen, dan peserta didik yang sesuai standar dan kebutuhan DUDI hingga menghadirkan ahli dari industri secara rutin untuk mengajar dan seterusnya,”paparnya. Wikan mengatakan, huruf 'i' pada skema 8+i ini, dapat bermacam-macam. Misalnya, bisa berupa beasiswa atau ikatan dinas dari bisa berupa super tax deduction. Dengan super tax deduction, hal ini akan meringankan beban pajak industri ketika membantu kegiatan vokasi. Wikan mengatakan, adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 128 Tahun 2019 tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas Penyelenggaraan Kegiatan Praktik Kerja, Pemagangan, dan/atau Pembelajaran dalam rangka Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Tertentu maka insentif pemotongan pajak ini adalah peluang besar bagi kampus vokasi meningkatkan D3 menjadi sarjana terapan. "Intinya, buatlah Program Sarjana Terapan, tapi lakukan bersama industri,”ungkapnya. Baca juga Calon Mahasiswa, 351 Prodi D4 Siap Dipilih di SNMPTN 2021 Adapun industri yang menjadi pengguna user lulusan, boleh berupa usaha mikro kecil menengah UMKM, kecil, besar, maupun pemerintah daerah. Sementara, PTV juga bisa mendapatkan insentif berupa peringkat akreditasi. “Kemungkinan akan tetap tergantung dari tingkat kesiapan, nama Program Studi Sarjana Terapan disesuaikan dengan nomenklatur, mahasiswa D-3 saat ini existing statusnya akan berubah menjadi mahasiswa D-4,”tambahnya. Selain itu Wikan juga menegaskan bahwa perlu adanya penguatan kompetensi soft skill pada upgrading ini. Apabila tidak, maka program studi yang akan di upgrade tidak akan disetujui. Pasalnya, yang ditargetkan dari lulusan D4 nantinya adalah memiliki kompetensi kognitif, soft skills serta berintegritas. Pihaknya tidak menginginkan upgrading hanya terjadi pada sisi hard skill. Wikan mengatakan, kelak saat lulus, mahasiswa tersebut bergelar Sarjana Terapan Baca juga BCA Buka 9 Lowongan Kerja, Terbuka untuk Fresh Graduate Sementara, Anggota Tim Pakar Pengembangan Kelembagaan Vokasi Suhendrik Hanwar menjelaskan jika PTV diberikan izin meningkatkan program D3 menjadi D4, maka diharapkan ke depan akreditasi prodi D-3 dan D-4 akan sama. Selanjutnya, PTV yang mengajukan peningkatan akan dievaluasi kelayakannya oleh Ditjen Diksi. Apabila sudah memenuhi syarat, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT akan melakukan pengawasan surveillance. “Keuntungan program ini adalah peringkat akreditasi boleh jadi tetap, apabila prodi yang diusulkan peringkat akreditasinya A, dan kalau memenuhi syarat, D4-nya sudah berakreditasi A. Kalau ada yang di bawah itu, akan disesuaikan oleh BAN-PT dalam waktu tertentu, agar akreditasinya dapat sama dengan prodi sebelumnya. Kita tetap berharap, antara akreditasi D-3 dengan D-4 sama,”tutur Suhendrik. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 20 Jumat Des 2013 Udah lulus D3 Kebidanan mau kemana ya?? Kerja. emh engga dulu ah, masih pengin belajar lagi.. tapi bingung mau ke D4 atau ke S1 aja ya… Wah pasti sista masih banyak yang bingung, habis sekolah D3 Kebidanan mau lanjutin kuliah kemana lagi y? apalagi ada kabar kalo misal udah masuk ke D4 ga bisa lanjutin sekolah ke S2 Kebidanan atau ilmu kesehatan lainya.. Wahhhh tambah pusing 7 keliling… Tenang… Di Indonesia, S1 Kebidanan baru ada 4 universitas yang mengadakan dan juga masih terbilang baru, lulusannya juga masih sedikit. Sedangkan D4 Kebidanan pendidik sudah banyak tersebar di Indonesia. Nah jadi, masih banyak universitas yang membuka S2 Kebidanan yang masih menerima mahasiswanya dari D4 Kebidanan. Dan juga, kalau sista ga mau sekolah ke S2 Kebidanan juga bisa lanjutin Ke S2 Kesmas dengan peminatan kesehatan S2 Kebidanan Unpad, UGM, dll. S2 Kesmas URINDO, dll Jadi, Kalau sista setelah lulus D3 Kebidanan memilih melanjutkan kuliah ke D4 Kebidanan juga ga masalah toh masih bisa lanjut ke S2. Kalo S1 Kebidanan juga ga ada masalah, cuma kendalanya masih sedikit universitas yang membuka program S1 Kebidanan dan juga yang menerima mahasiswa dari D3 hanya Unair. - Ingin kuliah di jurusan kebidanan? Kamu bisa memilih jurusan Kebidanan di Ujian Tulis Berbasis Komputer di Seleksi Nasional Berdasarkan Tes UTBK SNBT 2023 maupun jalur mandiri atau Perguruan Tinggi Swasta PTS. Banyak jurusan kebidanan tersebar di jenjang D3 maupun D4 di Perguruan Tinggi Negeri PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta PTS.Meski sama-sama jenjang diploma, Program Studi Prodi atau jurusan Kebidanan jenjang D3 dan D4 memiliki banyak perbedaan. Mulai dari durasi kuliah yang berbeda, materi kuliah yang tak sama persis, hingga prospek kerja dari lulusan D3 dan D4 Kebidanan. Baca juga 10 Jurusan yang Bakal Booming di Masa Depan, Referensi SNBP-SNBT 2023 Dilansir dari Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata IIK BW, jurusan D3 Kebidanan memiliki keunggulan durasi kuliah yang lebih singkat, yaitu 3 tahun dibandingkan D4 Kebidanan yang memerlukan waktu 4 tahun. Perbedaan lainnya, bisa siswa cek di bawah ini untuk referensi daftar UTBK SNBT 2023 maupun jalur mandiri PTN dan PTS. 1. Durasi kuliah Perbedaan D3 dan D4 jurusan Kebidanan terlihat pada waktu kuliah yang dibutuhkan. Durasi kuliah mahasiswa D3 Kebidanan adalah 3 tahun atau 6 semester. Sementara itu, Prodi D4 Kebidanan membutuhkan waktu lebih lama 1 tahun. Baca juga Syarat Masuk Politeknik Siber dan Sandi Negara, Lulusan Jadi CPNS Jadi total mahasiswa D4 Kebidanan membutuhkan waktu kuliah 4 tahun atau 8 semester, sama dengan durasi kuliah Prodi S1 Kebidanan. Itu adalah waktu normalnya. Karena tak sedikit pula mahasiswa yang molor atau membutuhkan waktu lebih lama dalam menyelesaikan studi. Bagi kalian yang ingin cepat bekerja, sangat dianjurkan memilih D3 Kebidanan. 2. Materi yang dipelajari Program diploma sama halnya dengan bersekolah di SMK. Sebab, bentuk sekolah yang memiliki persentase praktik lebih tinggi dibandingkan teori, dengan perbandingan 60 persen praktik dan 40 persen teori. Baca juga 3 Perguruan Tinggi Punya Jurusan Nuklir, Prospek Kerja MenjanjikanKarena durasi kuliah D4 Kebidanan lebih lama dibandingkan D3 Kebidanan, maka secara otomatis kuantitas materi yang diperoleh mahasiswa D4 Kebidanan lebih banyak dibandingkan mahasiswa D3 Kebidanan. Beberapa mata kuliah yang ditemui antara lain Keterampilan Dasar Kebidanan, Komunikasi dalam Praktik Kebidanan, Askeb Neonatus, Bayi, Balita, dan Apras, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana, Promosi Kesehatan, dan masih banyak lagi. 3. Gelar yang diperoleh Perbedaan lain jenjang D3 dan D4 Jurusan Kebidanan adalah gelar. Meskipun sama jenjang diploma, nyatanya gelar yang diperoleh antara lulusan D3 Kebidanan dan D4 Kebidanan berbeda. Lulusan D3 Kebidanan akan memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Sementara itu, mahasiswa yang telah menyelesaikan Prodi D4 Kebidanan berhak mendapatkan gelar Sarjana Terapan Kebidanan Hal itu sesuai dengan perubahan Nomenklatur Program Studi berdasarkan Permendikbud Tahun 2014 dan surat edaran dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen DIKTI No. 0404/ menjadikan prodi yang semula bernama Prodi D4 Bidan Pendidik dengan gelar menjadi Prodi D4 Kebidanan dengan gelar Baca juga 4 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tes Fisik, STAN hingga STIS 4. Jenjang pendidikan yang lebih tinggi D4 Kebidanan dianggap setara dengan S1 Kebidanan. Sehingga dapat melanjutkan ke Pendidikan Profesi Bidan. Setelah itu, juga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 magister dan S3 doktor Kebidanan tanpa melalui program penyetaraan. Lain halnya dengan lulusan D3 Kebidanan. Mereka tidak bisa langsung melanjutkan ke Pendidikan Profesi Bidan. Jika ingin meneruskan pendidikan, lulusan D3 Kebidanan harus mengikuti program penyetaraan dengan mengambil studi S1 Kebidanan. 5. Pangkat PNS Perbedaan D3 dan D4 Kebidanan lainnya dapat dilihat saat menjadi PNS. Mengapa demikian? Sebab ijazah D3 Kebidanan hanya bisa memperoleh golongan awal IIC hingga maksimal IIIC. Sementara itu, ijazah D4 Kebidanan mendapatkan golongan awal IIIA dan maksimal Golongan IVC. Tentunya, hal tersebut memberikan pengaruh terhadap gaji pokok dan tunjangan yang diperoleh. Semakin tinggi golongannya, otomatis semakin besar pula gaji pokok dan tunjangan yang diperolehnya. Jadi penting untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Itulah perbedaan D3 dan D4 Kebidanan. Ada banyak hal yang membedakan dua jenjang pendidikan tersebut, sehingga siswa perlu pilih dengan matang mana yang kamu pilih. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. setelah lulus D3? sudah di wisuda.... senang bukan main! tapi setelah ini saya kemana? setelah lulus D3 Kebidanan dan memperoleh gelar Ahli Madya kebidanan saya di minta oleh institusi pendidikan saya sendiri untuk menjadi staff assisten dosen.. sehubungan dengan tidak adanya pilihan lain maka saya ambil tawaran kerja itu... tapi disini semua pendidikan minimunnya D4 kebidanan pendidik atau setara S1, dengan pendidikan terakhir D3 saya sangat terbatas sekali untuk mengembangkan sayap di dunia pendidikan.. setelah 1 tahun lebih bekerja, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan... inginnya langsung S1, tetapi S1 kebidanan belum ada di jakarta, adanya kebidanan komunitas di UI itupun lebih spesifikasi untuk bidan-bidan PTT karena kompetensinya lebih kepada komunitas... S1 Kebidanan ada di Luar jakarta, UNAIR, UNIBRAW, UNPAD, dll.. saya sendiri heran, dengan minat belajar yang tinggi kenapa pendidikan lanjutan untuk bidan terbatas? padahal saya yakin banyak dari bidan-bidan D3 yang ingin sekali melanjutkan pendidikan di S1 kebidanan... apakah harus keluar kota? lalu bgmn pekerjaan saya disini? setelah di timbang-timbang akhirnya saya memutuskan mengambil pendidikan bidan pendidik D4 di salah satu STIKES Swasta di Jakarta.. kecewa dan sedih banget karena D4 di Poltekes negeri II sudah tidak lagi membuka pendidikan D4... -___- . pendidikan D4 ini hanya setahun belajar dan beberapa bulan penyusunan skripsi.. semoga setahun ini akan segera berlalu karena syarat dosen 2012 harus minimal S2... dan lagi belum selesai saya kuliah D4, sudah ada lagi kebijakan bahwa penguji KTI dll harus minimal S2... mmhhh kebijakan yang saya rasa terburu2 di tengah kurangnya tenaga S2 di pendidikan... palingan hanya direktur dan wakilnya atau beberapa dosen itupun jarang.... semoga organisasi bidan terus mengupayakan sosialisasi yang tepat dan merata bagi seluruh bidan tentang bagaimana kelanjutan pendidikan, kemana arahnya? apa kelebihan dan kekurangannya? agar bidan-bidan di indonesia dapat dengan jelas dan merasa tepat dalam menentukan pilihan dalam mengembangkan karir dan meningkatkan jenjang pendidikannya.... penjelasan tentang pendidikan berkelanjutan bidan menurut ICM, kepmenkes RI silahkan klik link di bawah ini

d3 kebidanan bisa melanjutkan kemana